KebunEmas.com

Minggu, 20 Desember 2009

Harga Emas Masih di Titik Tertinggi


Nurul Qomariyah - detikFinance

Dolar AS mulai menguat setelah sempat terpuruk. Namun harga emas belum surut dan masih bercokol di titik tertingginya.

Investor masih meneruskan aksi pembelian emas dan logam berharga lain karena khawatir dolar akan menguat lagi dan membawa ancaman inflasi.

Pada perdagangan Rabu (7/10/2009), harga emas di pasar spot empat menembus US$ 1.048,20 per ounce sebelum akhirnya surut ke US$ 1.041,75. Harga ini masih lebih tinggi ketimbang harga terakhir pada Selasa di US$ 1.040,85 per ounce.

Di COMEX, yang merupakan divisi dari New York Mercantile Exchange, harga emas untuk pengiriman Desember ditutup naik 4,70 dolar menjadi US$ 1.044,40. Harga emas di pasar ini bergerak di kisaran US$ 1.037-1.049,70, yang juga merupakan rekor tertinggi.

Harga emas tercatat telah naik hingga 20% sepanjang tahun ini seiring terus merosotnya dolar AS dan kekhawatiran akan inflasi setelah negara-negara berlomba mengguyurkan miliaran dolar dalam mengatasi krisis. Emas dinilai sebagai tempat investasi paling aman dari gangguan inflasi.

Harga logam berharga lainnya yang juga menguat adalah Palladium yang sempat menembus US$ 313,50 per ounce, yang merupakan titik tertinggi sejak Agustus 2008.

Sementara dolar AS kini sudah mulai menguat sehingga membuat emas gagal menembus level psikologis US$ 1.050 per ounce. Namun analis menyatakan momentumnya masih akan hadir.

"Ketika pasar bergerak sedemikian besar dalam dua hari, Anda harus berekspektasi hal itu akan terhenti sebentar untuk menarik nafas. Tapi kami tidak melihat banyak tanda orang-orang akan melakukan bail out dan mengambil untung di sini," ujar Tom Kendall, analis logam dari Mitsubishi Corp seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/10/2009).

Daniel Sacks, Co-Portolio Manager dari Investec Global Gold Fund mengatakan, harga emas akan menguji titik tertinggi barunya sejalan dengan perkembangan kuartal IV.

"Kami percaya hal ini akan berlanjut. Harga emas sekarang masih setengah dari titik tertinggi dalam istilah yang sesungguhnya, meski telah mengalami rally dalam 8 bulan terakhir," ujarnya.

Tidak ada komentar: